cara menaikan ph air aquarium
CaraMenaikkan pH Air. Inilah media untuk menaikkan pH air : A. Untuk air minum dan usaha air isi ulang: - Corosex - Soda kue - pH booster carbon block - ORP Ceramic ball. B. Untuk Air sumur bor - Kapur gamping - Batu kapur (direndam di dasar bak air) - Soda ash. C. Untuk kolam renang - Soda ash - Kaporit (pH juga bakal naik) - pH Adjuster (banyak jenisnya)
TujuanPemberian Kapur Pada Kolam Tradisional Untuk Budidaya Ikan - Pengapuran merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan kestabilan keasaman (pH) tanah dan air, sekaligus memberantas hama penyakit. Tujuan Secara Umum. 1. Untuk menaikan pH tanah. 2. Mempercepat dekomposisi sisa bahan organik menjadi nutrien. 3. memberantas hama penyakit
OriginalPosted By aankkiting agan" ada yg tau cara menaikan dan menurunkan PH air! bagaimana caranya!, apa saja yg d butuhkan!, adakah alat untuk pengukuran PH air! Thanks,, saya cuma tau cara turunin, aquarium digosok nanas View bbcode of En21co's post . emil0509@yahoo - 21/02/2011 03:08 AM #17. yang alami, naikin pake daun ketapang, kayu
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. Apa pentingnya menjaga kestabilan pH air dan bagaimana cara menaikkan pH air atau menurunkan pH air untuk air minum dan ikan hias dengan cara alami & kimia? Masalah ini penting juga untuk diketahui pelaku usaha air isi ulang. Sebelumnya pahami dulu apa itu pH? pH adalah tingkatan asam basa suatu larutan atau cairan yang diukur dari skala 0 s/d 14. Tinggi rendahnya pH air sangat dipengaruhi oleh kandungan mineral lain yang terdapat dalam air. Untuk mengetahui nilai pH suatu cairan dapat menggunakan pH meter. pH air standar adalah 6,5 s/d 8,5. Semakin rendah dibawah 6,5 disebut asam dan diatas 8,5 disebut basa. Namun yang ideal adalah pH 7,0 yang disebut pH netral. Berikut adalah pH yang normal untuk berbagai penggunaan Air minum mineral antara 6,5 s/d 8,5 Air minum Reverse Osmosis / Demineral antara 5,0 s/d 7,5 Ikan hias di Aquarium antara 5,5 s/d 8,5 Pengaruh pH terhadap air adalah sangat besar. Untuk usaha air minum jika pH air terlalu rendah akan berasa pahit / asam, sementara jika terlalu tinggi maka air akan berasa tidak enak kental/licin. Untuk ikan hias pH yang terlalu rendah atau tinggi akan menyebabkan ikan mati. Berikut adalah Tabel pH cairan Cara menaikkan pH air Ada 2 dua cara 1. Non Kimia / Alami - Menggunakan Batu dasar bak penampungan air diberi kapur gamping yang masih berbentuk bongkahan. Batu kapur gamping yang masih berbentuk bongkahan ini tidak mudah menyusut dan bisa digunakan dalam jangka waktu tertentu. Dari pengalaman saya, "khasiat" batu kapur untuk menaikkan pH air ini bertahan 3 - 4 bulan, selanjutnya ganti dengan batu kapur yang baru. Banyaknya pemakaian bongkahan batu kapur tergantung pH air awal, masukkan sedikit demi sedikit hingga pH yang diinginkan tercapai. - Menggunakan Batu Karang di Pantai.Batu karang laut sangat banyak bertebaran di pantai. Hanya dengan cara merendam batu karang di dasar bak penampungan, kenaikan pH air cukup signifikan dan cepat jika menggunakan metode ini. Semakin banyak batu karang yang digunakan maka semakin tinggi kenaikan pH air. Penting! Sebelum dimasukkan ke dalam bak penampungan, batu karang ini sebaiknya dicuci dulu sampai bersih tanpa sabun lalu dimasukkan ke dasar bak penampungan. JANGAN gunakan metode ini untuk menaikkan pH air minum karena akan mempengaruhi rasa air minum anda. - Mendiamkan Air Selama 3 - 5 Hari Keberhasilan 50 50.Diamkan air di dalam bak penampungan plastik / stainless selama 3 - 5 hari maka kemungkinan air akan mengalami kenaikan secara signifikan dan bertahap. Mengapa saya tulis "kemungkinan?"... karena menurut pengalaman saya yang terjadi bisa saja sebaliknya, yakni pH air justru turun! Mengapa...? Saya sendiri belum tau jawabannya karena saya bukan ahli kimia, hehehe... hanya saja asumsi saya pH air dipengaruhi oleh tempat / wadah yang digunakan. Meskipun sifatnya spekulatif, tidak ada salahnya mencoba bukan...? ==> Alat test pH meter dan TDS meter 2. Kimiawi Selain menggunakan cara non kimia bisa juga menggunakan cara kimia, antara lain - Soda Ash PowderDimasukkan ke dalam bak penampungan awal. Untuk takarannya disesuaikan dengan pH awal. - Soda Kue PowderBagi yang khawatir menggunakan soda ash, gunakan soda kue yang umum digunakan untuk bahan membuat kue. Untuk menaikkan pH air dapat pula menggunakan bahan kimia lain dengan takaran tertentu. Pemberian bahan dilakukan sedikit demi sedikit hingga mencapai pH yang diinginkan. Untuk itu selama pemberian bahan bahan yang telah disebutkan diatas sebaiknya gunakan pH meter agar dapat takaran yang tepat. ==> Cartridge untuk menaikkan pH air Cara menurunkan pH air Dapat diturunkan dengan tawas yang sekaligus untuk proses pengendapan. Penggunaan Reverse Osmosis selain dapat menghasilkan air murni / tanpa mineral terkadang juga dapat menurunkan pH air dari 7 menjadi 6,5 hingga 5,0Pembahasan tentang pH air dapat pula dilihat di atau blog tanya jawab cara menaikkan pH pengetahuan ini bermanfaat, bagikan... -Dapatkan contoh pembukuan dan cara manajemen depot air isi ulang dengan mengisi formulir disini
Beberapa jenis ikan hias membutuhkan PH air yang tinggi untuk bertahan hidup. Oleh karena itu, kamu perlu mengetahui cara menaikkan pH air akuarium dengan mudah dan pH air akuarium bisa disebabkan oleh beberapa hal. Umumnya, disebabkan karena kotoran atau sisa makanan ikan yang menumpuk. Kotoran dan sisa makanan yang tidak segera dibersihkan bisa mengeluarkan zat amonia yang bersifat asam. Padahal, ada beberapa jenis ikan yang tidak bisa hidup di pH air asam. Oleh karena itu, kamu harus menjaga kestabilan PH air sesuai dengan habitat yang mereka butuhkan. Berikut adalah beberapa cara menaikkan pH air yang bisa kamu coba di Aerasi Akuarium2. Pergantian Air Secara Rutin3. Menggunakan Baking Soda atau Bahan Kimia4. Ganti Substrat5. Batu Karang6. Kapur Dolomit dan Bordo7. Meletakkan Ganggang atau Tumbuhan8. Menambah Basa9. Melewatkan Air ke Jenis Mineral10. Menggunakan Proses Elektrokoagulasi1. Aerasi AkuariumTahukah kamu, jika meningkatkan kadar oksigen terlarut bisa meningkatkan pH air akuarium? Penurunan kadar karbon dioksida terlarut memang akan menurunkan pH. Karbon dioksida adalah zat asam yang rentan larut dalam air. Cara paling ampuh untuk menaikkan pH akuarium yang terlanjur rendah adalah dengan meningkatkan aerasi air akuarium. Cara mengaerasinya bisa menggunakan filter air dengan outlet yang berada di atas akuarium. Kamu juga bisa menggunakan model filter gantung dan top filter. Hasil saringan air tersebut bisa membantu pergerakan oksigen dari udara larut ke dalam air. Cara lain yang bisa kamu gunakan adalah dengan memakai pompa udara atau aerator. Kamu bisa menggunakan pompa venturi untuk membantu pelarutan oksigen sebab gelembung-gelembung yang Pergantian Air Secara RutinNaturalnya, pH air akuarium memang terus menurun seiring berjalannya waktu. Hal ini karena adanya peningkatan polutan di dalam muncul karena sisa makanan atau kotoran dari ikan peliharaan. Dengan membuang polutan tersebut, bisa menjadi salah satu cara menaikkan pH air mengganti air secara rutin paling tidak 2-3 minggu sekali. Kamu hanya perlu mengganti sekitar 20% dari total volume air di akuarium. Pastikan untuk menggantinya dengan air yang berlisensi water treatment. Jangan langsung menggunakan air kran. Penggantian air sedikit demi sedikit, namun rutin jauh lebih baik daripada menggantinya dalam jumlah besar tapi tidak rutin. Bahkan, mengganti air akuarium dalam jumlah besar beresiko membuat ikan Menggunakan Baking Soda atau Bahan KimiaCara menaikkan pH berikutnya adalah dengan menggunakan bahan kimia. Bahan kimia yang biasa digunakan adalah baking soda. Baking soda bisa dengan cepat meningkatkan pH air. Kamu hanya perlu menggunakan 1 sendok teh untuk tiap 18 liter baking soda bisa meningkatkan pH dengan cepat, pastikan kamu menuangkan secara tepat. Jika menuangnya kebanyakan, malah akan membuat ikan baiknya untuk memindahkan ikan ke wadah karantina sebelum melakukan treatment pH air di akuarium. Sayangnya, baking soda sulit untuk menjaga konsistensi kadar pH air. Jika ingin bahan kimia yang lebih ampuh dan konsisten, kamu bisa menggunakan pH up yang banyak dijual di toko Ganti SubstratSiapa sangka jika substrat juga bisa digunakan untuk menaikkan kadar pH akuarium? Ada beberapa substrat yang memang sengaja dipakai untuk meningkatkan pH air seperti batu karang jahe, kulit kerang, dan masih banyak lagiSaat menggunakan substrat, pastikan untuk selalu mengontrol kenaikan air agar tidak terlalu meningkat tajam. Silakan coba atur substrat sesuai dengan dosis yang kamu Batu KarangHanya dengan cara merendam batu karang di dasar akuarium, pH air akan meningkat secara signifikan. Kamu bisa dengan mudah mendapatkannya karena batu karang sangat mudah ditemukan di banyak batu karang yang kamu masukkan, maka maka semakin tinggi pula kenaikan pH air. Namun, pastikan untuk mengaturnya di dosis yang tidak, ikan ikan peliharaan dalam akuarium bisa Kapur Dolomit dan BordoCara menaikkan pH air akuarium berikutnya adalah dengan menggunakan kapur dolomit. Kamu bisa menggunakan dolomit jenis bongkahan ataupun yang berjenis tepung. Kapur dolomit jenis bongkahan bisa lebih awet digunakan dibandingkan dengan dolomit jenis tepung. Kapur dolomit bongkahan akan terus bereaksi hingga 3-4 bulan, setelahnya kamu perlu memperbarui kapurnya lagi. Meski begitu, masukkan kapur dolomit secara perlahan ke dalam akuarium. Jika kamu memasukkannya terlalu banyak, pH air bisa naik secara kapur dolomit, kamu juga bisa menggunakan jenis kapur Bordo. Gunakan 2 cc kapur bordo untuk tiap liter air. Agar lebih efektif, kamu juga bisa menambahkan tanaman di akuarium untuk meningkatkan reaksi kapur Meletakkan Ganggang atau TumbuhanCara menaikkan pH air akuarium berikutnya adalah dengan menanam ganggang atau tumbuhan di akuarium. Tumbuhan dan ganggang akan melakukan respirasi menggunakan oksigen untuk menciptakan energi, karbon dioksida, dan fotosintesis memakai energi cahaya untuk mengambil karbon dioksida dan air untuk memproduksi oksigen. Saat karbon dioksida di akuarium hilang dan tidak terjadi perubahan alkalinitas karbonat, maka pH air akan naik secara perlahan. Intensitas peningkatan pH akan tergantung dari jumlah tanaman di dalam Menambah BasaSebagaimana yang telah dipelajari dari materi kimia, bahwa kamu perlu menambahkan bahasa untuk meningkatkan pH air. Adapun jenis basa yang bisa ditambahkan sangat bisa menambahkan NaOH, potasium hidroksida, KOH, atau menggunakan jenis basa lemah lainnya. Basa lemah bersifat seperti amonia yang banyak digunakan untuk produksi penggunaan zat kimia basah untuk menaikkan pH akan membawa beberapa molekul yang menaikkan TDS total dissolved Solid. Oleh karena itu, jika memiliki nilai TDS yang dibatasi, sebaiknya kamu tidak menggunakan metode Melewatkan Air ke Jenis MineralSaat melewatkan air ke suatu jenis mineral, maka pH air tersebut akan bertambah. Pastikan kamu menggunakan mineral-mineral yang bisa membentuk alkali ketika bertemu dengan jenis mineral yang bisa digunakan adalah kapur. Kamu bisa mengalirkan air di kapur sebelum dimasukkan dalam air yang berinteraksi dengan kapur memang tidak naik secara drastis. Namun, kapur tetap dapat meningkatan kadar pH dari 7 hingga 8 Menggunakan Proses ElektrokoagulasiCara menaikkan pH air akuarium selanjutnya adalah dengan melakukan proses elektrokoagulasi. Elektrokoagulasi merupakan proses peningkatan pH dengan melewatkan air di dua lempeng logam l atau pengaman zink akan bereaksi dengan air yang berimbas pada kenaikan pH nya. Sayangnya, penggunaan elektrokoagulasi akan mengakibatkan lempengan logam menjadi serpihan dan endapan di dasar karena itu, cara ini tidak disarankan dipakai untuk kepentingan makhluk hidup, termasuk ikan. Air yang melewati proses elektrokoagulasi akan mengandung karbon anorganik yang dalam jumlah banyak bisa berbahaya untuk makhluk untuk menjaga kestabilan pH air akuarium sesuai dengan habitat ikan. Jangan sampai pH air terlalu rendah atau terlalu tinggi. Terapkan cara menaikkan pH air akuarium jika ternyata pH terlalu rendah.
Unduh PDF Unduh PDF Tingkat pH akuarium sangat penting karena dapat memengaruhi jumlah oksigen di dalam air, yang berkontribusi pada kesejahteraan ikan. Kebanyakan akuarium dapat menjadi habitat yang baik dengan pH 6-8. Namun, jika ikan terlihat sakit atau lesu dan Anda telah memastikan hal itu disebabkan oleh pH air, ada baiknya untuk menurunkannya. Sebagian ikan juga lebih nyaman berada di akuarium dengan tingkat pH lebih rendah. Untuk menurunkan pH, tambahkan bahan alami seperti kayu apung, lumut gambut, dan daun almon ke dalam akuarium. Anda juga dapat membeli filter osmosis berbalik sebagai opsi jangka panjang. Ingatlah bahwa Anda harus membersihkan dan memelihara akuarium untuk menjaga agar pH tetap rendah dan memastikan ikan dalam keadaan sehat. 1 Gunakan 1-2 potong kayu apung sebagai opsi alami yang memberi solusi cepat. Kayu apung melepaskan asam tanat ke dalam air sehingga secara alami menurunkan pH akuarium. Carilah kayu apung yang khusus untuk akuarium, tanpa pewarna, tanpa bahan kimia atau pengawet di toko hewan lokal atau di internet. Pilih 1-2 potong kayu apung yang berukuran cukup kecil sehingga mudah ditempatkan di akuarium.[1] Anda dapat menggunakan kayu apung yang dijual untuk kandang reptil asalkan tidak diproses atau diwarnai dengan bahan kimia. Namun, perlu diingat bahwa kayu ini tidak dirancang untuk digunakan di dalam air sehingga akan mengapung di akuarium dan Anda harus menggunakan pemberat untuk menyiasatinya. Kayu apung dapat menjadi solusi jangka pendek yang baik, tetapi tidak ideal untuk menurunkan pH air dalam jangka panjang. 2 Rebus atau rendam kayu apung sebelum memasukkannya ke akuarium. Kayu apung dapat mengubah warna air jika Anda langsung memasukkannya ke akuarium. Untuk menghindarinya, rendam kayu di dalam air selama 1-2 minggu sebelum menaruhnya di akuarium.[2] Namun, perlu diingat bahwa perubahan warna air akibat kayu disebabkan oleh kandungan tanin yang sama yang dapat menurunkan pH air. Pilihan lain adalah merebus kayu apung di dalam air selama 5-10 menit. Langkah ini bisa menjadi pilihan yang baik, apalagi jika Anda mengumpulkan kayu apung sendiri. Setelah direndam atau direbus, kayu bisa dimasukkan ke akuarium dan akan menjalankan fungsinya secara alami. Tunggu sampai kayu mencapai suhu ruang terlebih dahulu jika Anda merebusnya. Kayu apung dapat didiamkan di dalam akuarium selama beberapa tahun untuk membantu menurunkan pH air, tetapi Anda akan melihat perubahan drastis dalam beberapa minggu atau bulan pertama. Setelah itu, efek kayu pada pH akan berkurang. 3 Gunakan lumut gambut jika Anda tidak keberatan sedikit repot menyiapkannya. Lumut bekerja dengan cara yang sama seperti kayu apung, tetapi Anda harus menyiapkannya terlebih dahulu agar dapat digunakan dengan aman di akuarium. Belilah lumut gambut di toko hewan lokal atau di internet. Pastikan Anda memilih lumut yang memang ditujukan untuk penggunaan di akuarium. Dengan begitu, Anda dapat memastikan lumut tidak mengandung bahan kimia atau pewarna.[3] Jika Anda tidak ingin menambahkan lumut gambut secara langsung di dalam akuarium, Anda dapat memasukkannya ke wadah terpisah berisi air keran yang teraerasi. Kemudian, gunakan air tersebut saat Anda harus mengganti air akuarium untuk menciptakan lingkungan dengan pH yang lebih stabil. 4 Rendam lumut gambut selama 3-4 hari sebelum dimasukkan ke akuarium. Jika Anda berniat menambahkan lumut secara langsung ke dalam akuarium, tempatkan lumut di dalam ember berisi air keran untuk merendamnya. Langkah ini akan mencegah lumut mengubah warna air akuarium menjadi kuning atau cokelat.[4] Namun, ketahui bahwa perubahan warna ini berhubungan dengan kandungan tanin yang sama yang dapat mengurangi alkalinitas air. 5 Masukkan lumut ke kantong filter atau stoking agar tidak mengapung. Jangan langsung menaruhnya ke dalam akuarium begitu saja karena lumut akan mengapung dan tidak dapat bekerja secara efektif. Anda dapat membeli kantong filter khusus untuk akuarium atau membuatnya sendiri dengan memotong bagian kaki stoking nilon dan mengikatnya. Mulailah dengan memasukkan sejumlah kecil lumut ke dalam kantong untuk mengurangi pH secara bertahap.[5] Jika menggunakan teknik ini, Anda harus memantau tingkat pH air secara rutin. Menambahkan lumut gambut secara langsung ke akuarium alih-alih mengganti air dengan air yang sudah diproses dengan lumut gambut akan membuat pH air kurang stabil.[6] Anda juga dapat menempatkan lumut gambut di dalam saringan air akuarium untuk menurunkan pH. Pantaulah pH akuarium karena terlalu banyak lumut dapat menyebabkan pH anjlok hingga di bawah 4, yang terlalu asam untuk kebanyakan ikan. Anda mungkin perlu menambah atau mengurangi jumlah lumut dari waktu ke waktu, tergantung tingkat pH di dalam akuarium. Ganti lumut gambut setelah kemampuannya menurunkan pH mulai berkurang. Lakukan pengujian secara rutin untuk memastikan pH air masih dalam kisaran yang sehat. 6 Gunakan 2-3 lembar daun almon untuk meningkatkan keasaman air akuarium. Sama seperti kayu apung atau lumut gambut, daun almon membantu menurunkan pH akuarium secara alami dengan melepaskan asam tanat. Selain itu, daun almon juga bisa berfungsi sebagai hiasan dan memberikan tempat persembunyian alami untuk ikan.[7] Carilah daun almon di toko hewan lokal atau di internet. Daun ini biasanya dijual dalam bentuk kering dan dikemas dalam bentuk potongan panjang. Daun yang direndam di dalam akuarium akan mengubah air menjadi kekuningan. Perubahan warna ini mungkin kurang menarik, tetapi hal itu disebabkan oleh tanin yang sama yang dapat menurunkan pH dan melembutkan air di dalam akuarium. 7 Aturlah daun di beberapa tempat di dasar akuarium. Tempatkan daun almon di dasar akuarium agar dapat membantu menurunkan pH. Daun juga berfungsi sebagai elemen dekoratif yang cantik di dasar akuarium bagi ikan. Ganti daun setelah 6 bulan hingga 1 tahun. Anda juga dapat menggantinya jika daun tidak lagi memberi efek yang diinginkan terhadap pH air atau jika daun mulai robek atau rusak. Iklan 1 Belilah filter osmosis berbalik di toko hewan lokal atau di internet. Filter osmosis berbalik RO memurnikan air menggunakan membran semipermeabel. Filter ini akan menahan air dan ion yang lebih kecil di dalam akuarium dan menyingkirkan ion yang lebih berat, seperti timbal, klorin, dan polutan air lainnya. Filter semacam ini biasanya dijual dengan harga lebih dari Rp1 juta, tetapi ini merupakan solusi jangka panjang yang ideal untuk menurunkan alkalinitas akuarium dan menjaga tingkat pH tetap stabil.[8] Anda mungkin dapat membeli filter RO dengan harga lebih murah di internet. Filter RO layak dipertimbangkan jika air keran mengandung mineral air sadah dan Anda tidak ingin menghabiskan banyak waktu untuk menyesuaikan pH akuarium secara manual. Anda dapat menentukan apakah air keran termasuk air sadah dengan melakukan tes menggunakan alat uji atau membawa sampel air ke toko hewan yang dapat dipercaya. 2 Pilih filter RO berdasarkan ukuran akuarium dan anggaran Anda. Perangkat ini tersedia dengan dua sampai empat tahap penyaringan. Semakin tinggi tahapan dan ukuran, semakin mahal.[9] Filter RO 2 tahap cukup ideal jika Anda memiliki akuarium lebih kecil dengan ruang terbatas. Harga yang Anda bayar akan sepadan. Filter RO 2 tahap dilengkapi blok karbon dan membran RO. Perangkat ini paling cocok untuk akuarium yang sangat kecil dan diisi dengan air PAM. Anda harus mengganti blok karbon secara rutin karena bisa habis atau tersumbat. Filter RO 3 tahap berukuran lebih besar dan cocok untuk akuarium yang lebih besar, tetapi harganya lebih mahal. Di sisi lain, filter 3 tahap ini cenderung lebih awet dibanding filter 2 tahap. Perangkat ini juga dilengkapi filter mekanik selain blok karbon dan membran. Anda harus mengganti filter mekanik 2-4 kali setahun dan blok karbon serta membran 1-2 kali setahun. Filter RO 4 tahap memberikan tingkat penyaringan tertinggi yang bisa Anda beli untuk akuarium dan merupakan model terbesar. Filter jenis ini biasanya paling mahal. Perangkat ini terdiri dari blok filtrasi tambahan, seperti blok mekanik atau kimia, blok karbon ekstra, atau blok deionisasi. Jika Anda tidak tahu mana pilihan yang paling tepat untuk akuarium, berkonsultasilah dengan petugas di toko hewan. 3 Alirkan air melalui filter RO dan gunakan untuk mengisi akuarium. Kebanyakan filter RO memiliki tiga tabung. Satu tabung terhubung ke pasokan air, misalnya keran yang biasa Anda gunakan untuk mengalirkan air ke mesin cuci. Tabung lain digunakan untuk mengalirkan air melalui filter RO ke wadah untuk mengumpulkan air, misalnya ember atau wadah lainnya. Tabung ketiga berfungsi menghilangkan air limbah yang yang menumpuk di sistem filter.[10] Ikuti instruksi terperinci yang disertakan bersama filter RO untuk memasangnya dengan benar. Gunakan air limbah yang keluar dari perangkat untuk menyiram kebun atau halaman. Iklan 1 Bersihkan akuarium setiap 2 minggu. Membersihkan akuarium akan membantu mengurangi akumulasi amonia di dalam air, yang dapat meningkatkan tingkat pH secara signifikan. Gunakan alat khusus untuk mengikis lumut di dinding akuarium atau permukaan benda lain di dalammya. Kemudian, ganti 10-15% air akuarium dengan air segar, tanpa klorin dari keran. Gunakan alat penyedot khusus untuk menyingkirkan kotoran lengket pada permukaan kerikil dan hiasan akuarium. Bersihkan minimal 25-33% kerikil untuk menyingkirkan kotoran ikan atau sisa-sisa makanan lainnya.[11] Anda tidak perlu mengeluarkan ikan atau aksesori dari akuarium saat membersihkannya karena hal itu dapat menyebabkan ikan sakit atau meningkatkan risiko penyakit. 2 Periksa filter akuarium untuk memastikannya berfungsi dengan baik. Filter tidak boleh tersumbat atau kotor. Jika perlu dibersihkan, lepaskan komponen satu per satu sehingga sebagian filter masih dapat terus bekerja di akuarium. Bilas komponen filter di bawah air dingin mengalir untuk menyingkirkan kotoran lengket atau kotoran lainnya.[12] Ikuti instruksi yang diberikan untuk membersihkan dan mengganti spons, wadah, dan kantong karbon pada filter. 3 Ganti sebagian air setiap hari atau setiap 5 hari. Pertahankan pH pada tingkat yang rendah dengan mengganti air secara teratur. Anda memiliki opsi untuk mengganti air setiap hari dengan membuang dan mengganti 10% air, disarankan menggunakan air yang telah disaring menggunakan filter RO. Gunakan alat penyedot untuk mengeluarkan air dan memasukkan air baru yang bebas klorin dan telah disaring dengan filter RO ke akuarium.[13] Anda juga dapat memilih opsi penggantian air sebagian setiap 5 hari dengan mengganti 30% air. Opsi ini mungkin lebih baik jika Anda tidak memiliki waktu untuk melakukannya setiap hari. Menggunakan air yang telah disaring dengan filter RO akan membantu mengurangi alkalinitas akuarium dan menurunkan pH sedikit. 4 Uji tingkat pH di akuarium sebulan sekali. Belilah alat tes pH yang dirancang untuk akuarium di toko hewan lokal atau di internet. Pastikan bahwa tingkat pH sesuai untuk jenis ikan yang ada di akuarium. Sebagian ikan hidup lebih baik di lingkungan dengan pH rendah antara 4-6, sementara sebagian lain akan berkembang dengan baik pada pH netral 7. Pastikan pH tidak berubah dengan sangat cepat karena dapat memberi dampak negatif pada ikan. Selalu uji tingkat pH setelah Anda menambahkan elemen alami atau air baru ke dalam akuarium. Iklan Jangan menggunakan metode dengan bahan kimia untuk menurunkan pH akuarium karena dapat membahayakan ikan. Opsi alami adalah pilihan terbaik karena tidak menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan dan tidak akan membahayakan ikan.[14] Iklan Peringatan Meskipun ikan yang berbeda berkembang dengan baik di lingkungan dengan pH yang berbeda, hal terpenting yang perlu diperhatikan agar ikan tetap sehat adalah menjaga alkalinitas akuarium sestabil mungkin. Jangan mencoba menurunkan tingkat pH akuarium secara signifikan, kecuali Anda benar-benar yakin langkah tersebut perlu dilakukan untuk kesehatan ikan dan tanaman di dalam akuarium. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Quando entramos no mundo do aquarismo, há alguns tópicos importantes que devemos estudar. Um deles é o pH de aquário, que possui grande influência na qualidade de vida dos nossos amigos nadadores. Esse assunto, que nos lembra as aulas de químicas da escola, pode parecer complicado. No entanto, com algumas informações básicas, é possível compreender o pH de aquário, sua importância e como controlá-lo. Acompanhe nosso artigo especial e tire de vez suas dúvidas sobre o assunto! Afinal, o que é o pH de aquário? Você provavelmente já ouviu falar do pH do aquário, não é mesmo? Essas duas letrinhas aparecem frequentemente em textos e vídeos sobre manter a saúde da água. Para entender melhor esse tópico, precisamos lembrar das aulas de química. A sigla significa “potencial hidrogeniônico”. O termo pode até ser complicado, mas entendê-lo é bem simples o pH indica a acidez de um ambiente ou substância! É um número que pode ir de 0 a 14. Quando o pH está abaixo de 7, consideramos uma substância ácida. Números mais altos indicam um ambiente alcalino ou básico. Para entender de vez, nada melhor que um exemplo observe o pH de algumas substâncias comuns em todo lar. Água comum pH 7 Suco de limão pH 3 Sabão pH 10 Olhando assim, à primeira vista, entender o pH de aquário parece fácil, não é mesmo? Se a água possui um pH 7, basta buscarmos um ambiente neutro para nossos amigos nadadores! No entanto, cuidar de peixes pode ser um pouco mais complicado… Nem todas as espécies gostam tanto de locais neutros. Algumas preferem a água mais básica, outras, mais ácida sendo inclusive necessário o uso de um acidificante para aquário. Portanto, para cuidar da saúde do seu pet aquático, é preciso conhecê-lo bem. Qual o nível ideal do pH de aquário? Responder qual o pH ideal para aquário de água doce ou salgada não é tão simples. Até porque tudo vai depender das espécies de peixes que vivem no espaço. De modo geral, não há muito mistério! Para um aquário comum de água doce, a maioria dos peixinhos vive bem em um ambiente com o pH neutro. Entretanto, alguns pets aquáticos são mais delicados. As espécies abaixo, por exemplo, possuem algumas faixas de acidez bem diferentes entre si. Ciclídeos africanos pH básico, de a Molinésia pH básico, de 7 a Matogrosso pH ácido, de a 7. Neon pH ácido de a 7. Nesses casos, é necessário atenção especial na hora de montar um aquário comunitário. O pH para aquário deverá estar dentro da faixa em que todos os peixinhos se sentem confortáveis. Caso contrário, logo um dos seus amigos estará passando mal. Controlando o pH de aquário Conhecer o pH ideal dos peixes não é o suficiente para cuidar do aquário. Afinal, há diversos elementos que podem alterar a composição química e física da água. Por isso, é necessário estar atento e escolher bem cada item que irá compor o ambiente dos seus amigos nadadores. Entre os principais modificadores da água, podemos citar Substrato O substrato é um dos principais itens que modificam a acidez da água. Também chamado de “fundo do aquário”, pode ser de diferentes materiais. Alguns elementos são considerados neutros, como o calcário ou quartzo. Isso significa que eles não interferem no pH da água. Outros, como a calcita ou aragonita, tornam o ambiente mais básico. São destinados inclusive aos ambientes em que se usa o alcalinizante para aquário. Decoração Para se ter um belo aquário, é fundamental investir em uma decoração criativa. Entretanto, a escolha dos elementos presentes no lar do seus amigos nadadores é importante. Rochas, por exemplo, podem interferir no pH da água de aquário. Para evitar o erro, o recomendado é buscar itens de decoração em lojas especializadas. Lá, você poderá escolher um acessório que não vá prejudicar o ambiente dos peixes. Alimentação Os aquaristas experientes chamam um aquário de um “sistema fechado”. Isso significa que todos os elementos externos que colocamos dentro do lar dos nossos amigos nadadores podem influenciar em seu frágil equilíbrio. Assim, a alimentação é outro elemento que merece atenção quando falamos de pH de aquário. A decomposição da comida e das necessidades dos peixes pode gerar uma substância conhecida como nitrato. Por sua vez, o nitrato é um ácido e, quando é liberado em excesso, modifica a acidez da água e prejudica a qualidade de vida dos peixes. Regulando o pH do aquário Assim, todo aquarista precisa ter atenção ao pH de aquário, não importa quão simples é o ambiente de que está cuidando. Para manter a água saudável regulada, alguns passos são recomendados. Agora que já entendemos o quanto o pH de aquário é importante para a saúde dos peixes, é hora de aprender a regulá-lo. Para saber como está o ambiente dos seus amigos aquáticos, é necessário utilizar um acessório chamado teste de pH. Eles devem ser aplicados de forma regular, de preferência semanalmente. Geralmente, é uma placa com uma espécie de tabela. Após colocar na água, ele vai indicar qual o nível de acidez do ambiente. Esse indicador não pode faltar na casa de um aquarista! Depois de verificar qual o nível de acidez do ambiente de seus amigos, é hora de fazer a regulagem. Para deixar a água mais básica ou mais ácida, utilizamos um item chamado condicionador de água. Este é outro acessório que todo tutor de peixes precisa ter sempre próximo. É um composto que é adicionado à água, regulando a quantidade de pH e tornando-a mais adequada de acordo com as necessidades de cada espécie. Com os testes corretos e os condicionadores de aquário, ficará fácil cuidar do pH de aquário! Agora que você já conhece sobre pH de aquário, pode cuidar melhor de seus amigos nadadores.
cara menaikan ph air aquarium